Thursday, May 16, 2013

Globalisasi tak terelakkan, pemerintah harus perhatikan pelaku UMKM

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Globalisasi dan liberalisasi perdagangan telah menjadi fenomena dunia yang tidak bisa dihindarkan. Sebagai satu komunitas yang dinamis, perhimpunan negara-negara asia tenggara (ASEAN) terdorong untuk membentuk blok kerja ekonomi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan populasi di kawasan. Namun sangat disayangkan kurangnya perhatian pemerintah dalam usaha UMKM.

Angelina Yuri P CH bendahara umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI menjelaskan, dalam tahun 2015 mendatang, UMKM di negara-negara Asean akan menghadapi era baru dalam Asean Ekonomi Community (AEC). Untuk itu perlu adanya persiapan baik softskil maupun infranstruktur.

Baca juga: Uni Eropa akui Asean mitra dagang terbesar ketiga setelah AS dan China dan Disnakertransduk Jatim Dukung IWAPI Berikan Pelatihan Usahawati

“Kita mengingatkan untuk memasuki masa asean dan para pelaku usaha harus siap menghadapi persaingan Asean Ekonomi Community (AEC) dalam
menghadapi usaha dari asing,” kata Angelina kepada LICOM, Kamis (16/05/13) di Jakarta.

Angelina menilai, selama ini HIPPI telah melakukan upaya membangun pengusaha UMKM yang terus berkembang. Upaya dilakukan dengan berbagai cara, baik dalam organisasi dan dorongan lainnya.

Selain itu, HIPPI telah bekerjasama dengan pemerintah agar UMKM menjadi perhatian dalam mengembangkan bisnis di negara sendiri.

“Tujuannya adalah melihat potensi dan bagaiamana persiapan kita dalam menghadapi persaingan bebas dalam usaha kecil menegah, kami secara reguler
melakukan pembinaan kepada pengusaha UMKM,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua 1 IWAPI DKI Jakarta, Tasya menjelaskan, masalah permodalan adalah masalah besar yang tidak dapat dihindari. Banyak pelaku modal UMKM yang gulung tikar, sebab sebagian UMKM tidak mendapat bantuan dari pemerintah .

“Kita ingin pemerintah jangan hanya melakukan teori saja sehingga banyak usaha UMKM yang tak terselamatkan,” tegasnya.

Bahkan banyak kualitas dari hasil UMKM yang kalah bersaing karena target ekspor yang tinggi dan harga barang impor yang murah. Pihaknya ingin membantu pengusaha UMKM agar go internasional dalam bersaing menghadapi produk-produk luar negeri.

Sementara itu saat ini banyaknya berdiri usaha dari luar negeri yang membuat persaingan usaha lokal menjadi ketat, karena itu HIPPI selaku organisasi selalu melakukan langkah-langkah yang lebih baik.

Dia berharap Pemerintah tidak hanya melakukan sosialisasi tetapi melakukan tindakan nyata, agar usaha UMKM terus bertahan dalam persaingan Asean ekonomi community (AEC).@winarko

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Khairul Fahmi @lensaindonesia 16 May, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/16/globalisasi-tak-terelakkan-pemerintah-harus-perhatikan-pelaku-umkm.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment