LENSAINDONESIA.COM: Memenggal kepala dan merobek dada serta memutilasi jasad korban rupanya belum lengkap untuk membuktikan kesadisan Supardi (31), tersangka pembunuhan Akiyah (60), ibu kandungnya sendiri warga Jl Bangkingan Timur gang II nomor 6 Surabaya ini.
Dari hasil pemeriksaan Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, ternyata Supardi merencanakan memakan hati ibunya sendiri usai membelah dada korban. “Bahkan hati ibunya itu sudah sempat dimakannya meski tidak semua,” terang AKP Agung Pribadi, Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya kepada wartawan, Rabu (15/5/2013).
Baca juga: Pembunuh ibu kandung hari ini jalani pemeriksaan kejiwaan dan Pelaku pembunuhan terhadap ibu kandung hendak mutilasi jasad korban
Dijelaskannya, Akiyah sekarat setelah tengkuknya dipukul palu oleh anak ketiganya itu. Untuk menghabisi nyawa ibunya, Supardi memenggal kepala Akiyah menggunakan parang. “Setelah kepala terpenggal, tersangka merobek dada ibunya menggunakan pisau dapur dan mengeluarkan organ hati milik korban dengan menggunakan tangan saja,” lanjut Agung.
Usai hati ibunya tercabut, Supardi lantas menampungnya di rantang plastik bersama dengan ceceran darahnya. Sebagian hati itu kemudian dicabik menggunakan tangan dan dimakannya. Ngerinya, Supardi terang-terangan mengatakan kalau rasanya hati ibunya itu enak. “Tersangka tak menjelaskan apa alasannya memakan hati ibunya. Dia hanya mengatakan rasanya enak saat memakannya,” tambah Agung.
Namun hati itu tak dimakan seluruhnya, Supardi menyisakan separuhnya. Setelah itu dia pulang ke rumahnya yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumah orang tuanya. Bapak satu anak itu lantas membersihkan bercak darah yang menempel di baju. “Tersangka belum sempat melakukan mutilasi. Dia memenggal untuk menghabisi nyawa ibunya dan merobek dadanya untuk memakan hatinya,” tandas Agung. @rakhman_k
Joko Irianto @lensaindonesia 15 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/15/pembunuh-ibu-kandung-ternyata-memakan-hati-korban-mentah-mentah.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment