LENSAINDONESIA.COM: Rencana Pemprov DKI Jakarta akan memprogramkan peremajaan bajaj bertujuan mengganti bajaj jenis lama dengan jenis baru, yang berbahan bakar BBG.
Namun hal ini sangat di keluhkan oleh sejumlah pengusaha dan pengemudi bajaj jenis lama. Pasalnya, peremajaan yang dilakukan tidak serentak tersebut, menyebabkan berkurangnya pendapatan mereka akibat kalah bersaing dengan bajaj jenis BBG.
Baca juga: Pemkot Jaktim santuni kaum dhuafa dan 80 PNS Pemkot Jakut ikuti pembekalan
Keluhan ini sangat dirasakan pengusaha bajaj di daerah Duren Sawit Musliha (65) peremajaan yang dilaksanakan tidak serentak tersebut menyebabkan penurunan drastis penghasilan para pengusaha dan pengemudi Bajaj jenis lama ini.
"Saya punya bajaj jenis lama sebanyak 16 tapi setiap hari yang beroperasi paling hanya 4 sampai 5, malah kalau hari libur hanya 2 bajaj yang jalan,” kata Musliha pada LICOM di Pool Bajaj Duren Sawit, Kecamatan Duen Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (11/5/13).
Sedikitnya bajaj yang beroperasi, menurutnya, dikarenakan para pengemudi pun malas mengoperasikan bajaj-bajaj miliknya tersebut karena minimnya penghasilan yang diperolehnya.
"Kebanyakan mereka ngeluh, kalau jalan pun sepi penumpang akibat kalah saing sama bajaj biru,” kata Musliha.
Ia menjelaskan, sebelum ada nya bajaj biru, hampir setiap hari seluruh bajaj nya beroperasi. Tapi akhir-akhir ini setelah maraknya bajaj biru para pengemudi bajaj miliknya mengeluhkan penghasilan sangat berkurang.
"Akibatnya setoran yang kami patok sehari Rp 38 ribu pun seringkali tidak dapat di cukupi oleh para pengemudi," jelasnya.
Musliha menambahkan, usaha untuk mendapatkan bajaj BBG pun sebenarnya pernah di upayakan pada tahun 2010, dirinya telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan bajaj. Harga bajaj BBG di patok Rp 59.400 ribu dari PT Abdi Raharja.
"Tapi akibat adanya gonjang-ganjing demo pengusaha dan pengemudi bajaj pada agustus 2012 lalu, kami menarik kembali setoran DP senilai Rp 23juta. Selain itu, walaupun sudah menyetorkan Dpnya tapi tidak diberikan kepastian kapan waktu bajaj tersebut diberikan ke kita. Akibat alasan-alasan tersebut, kami inisitif menarik kembali DP yang sudah disetorkan," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pengemudi bajaj yang biasa beroperasi seputar Jakarta Timur,Robani (43) mengatakan, bahwa akhir-akhir ini setelah maraknya bajaj biru beroperasi di jalanan, dirinya dan rakan-rekannya yang masih mengemudi bajaj jenis lama, mengeluhkan pendapatannya yang drastis menurun.
“Dulu sehari bisa seratus ribu, ya rata-rata 70-80 ribu lah perhari. Tapi sekarang bisa dapet 40ribu aja dah seneng,” kata Robani.
Menurunnya pendapatannya, menurut Usmani, adalah akibat kalah bersaing dengan para pengemudi bajaj BBG. Para penumpang pun cenderung lebih memilih naik bajaj BBG di banding jenis lama.
“Kalau pake bajaj merah kayak di belakangin sama penumpang. Lagian, kalau bajaj BBG juga jarang rusak, beda sama yang kita pake ini, dikit-dikit rusak, gimana mau ngejar setoran,” keluhnya.@winarko
Catur Prasetya @lensaindonesia 12 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/12/pemprov-dki-jakarta-realisasikan-peremajaan-bajaj.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment