Wednesday, May 15, 2013

Soekarwo keluhkan kebijakan kesehatan di Jatim

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Timur, Soekarwo minta kebijakan kesehatan di Provinsi Jawa Timur harus diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Karena kebijakan yang ada saat ini dinilai sangat boros dibanding kebutuhan masyarakat yang menjadikan kesehatan sebagai benteng terakhir kehidupan.

Ini dikatakan gubernur tanggapi Optimalisasi Pelayanan Kesehatan dengan Penataan Tenaga Kesehatan untuk Percepatan Pencapaian MDGs dan Kesiapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Baca juga: Soekarwo khawatirkan kekuatan nama Bambang-Said dalam Pilgub Jatim dan Jokowi: Lelang jabatan tertutup bagi guru dan dokter

Menurut Pakde Karwo (sapaan akrab Soekarwo), kebijakan kesehatan yang menghapuskan jatah kedokteran di puskesmas membuat pelayanan kesehatan semakin minim. Dari 960 Puskesmas di Jawa Timur yang tidak ada dokter umum sebanyak 19 pusat kesehatan masyarakat yang tersebar di 10 kabupaten/kota.

“Dari 960 Puskesmas di Jawa Timur diketahui yang tidak memiliki dokter gigi sebanyak 201 puskesmas. Yang belum memiliki dokter umum sebanyak 19 puskesmas,” jelasnya saat dikonfirmasi LICOM, Rabu (15/5/2013).

Dia mengungkapkan, distribusi dokter umum di Jatim sangat tidak merata, 55,1 % ada di 4 kabupaten/kota terbagi Kota Malang 6%, Kota Surabaya 16%, Kabupaten Jember 4% dan Kabupaten Malang 6%. Sementara untuk distribusi dokter gigi juga tidak merata 43,1 % ada di 4 kabupaten/kota, yakni Kota Surabaya 28%, Kabupaten Sidoarjo 12%, Jember 6%, Kabupaten Pasuruan 11% sisanya 43% terbagi kabupaten dan kota lainnya.

“Kenyataan ini sangat memprihatinkan mengingat jumlah fakultas kedokteran ada 8 perguruan tinggi, tetapi tidak ada dokter umum di Puskesmas. Ini anomali, seharusnya dengan banyaknya fakultas kedokteran kebutuhan dokter terpenuhi,” tegasnya.

Sementara pada tahun 2012 lalu kebutuhan dokter umum membutuhkan 16.575 orang yang sudah terpenuhi sejumlah 4.461 orang dan untuk dokter gigi sudah tersedia 1.986 orang tapi masih membutuhkan 4.558 orang. “Untuk memenuhi kebutuhan dokter itu dibutuhkan kebijakan dari pemerintah pusat yang tujuannya melayani kebutuhan kesehatan masyarakat,” tandasnya. @sarifa

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Khairul Fahmi @lensaindonesia 15 May, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/15/soekarwo-keluhkan-kebijakan-kesehatan-di-jatim.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment