Sunday, May 12, 2013

TPU Muslim tolak pemakaman bom Boston

LENSAINDONESIA.COM: Sebuah komunitas Islam di negara bagian Virginia, AS, dilaporkan gempar setelah mengetahui jenazah tersangka pemboman Maraton Boston, Tamerlan Tsarnaev telah dimakamkan di sebuah pemakaman Muslim.

Seorang imam masjid setempat mengatakan, warga Muslim setempat marah karena jenazah Tamerlan Tsarnaev diam-diam dimakamkan di komplek pemakaman di kota kecil Doswell, Virginia, sekitar 850 kilometer di selatan Boston.

Baca juga: Pemerintah Turki akan tindak tegas pelaku bom mobil dan 27 tewas akibat ledakan tambang di Provinsi Sichuan, Cina

Ammar Amonette, pimpinan Islamic Center of Virginia, mengatakan pemakaman diam-diam Tamerlan di pekuburan Islam setempat “amat tidak masuk akal”.

“Masyarakat Seluruh Muslim di sini sangat marah,” katanya. “Terus terang, kita marah karena kami tidak pernah diberi informasi apapun. Semuanya dilakukan diam-diam di belakang kami.”

Menurutnya, orang-orang yang mencintai Tamerlan Tsarnaev akan mendatangi komplek pemakaman itu.

“Masyarakat Seluruh Muslim di sini sangat marah,” katanya. “Terus terang, kita marah karena kami tidak pernah diberi informasi apapun. Semuanya dilakukan diam-diam di belakang kami.”

Jenazahnya dikuburkan pada Kamis (09/05) setelah keluarganya membawanya dari rumah duka di Worcester, Massachusetts, di luar kota Boston .

Kepastian tempat pemakaman Tsarnaev ini sekaligus mengakhiri lokasi pemakamannya, setelah sebelumnya berbagai pihak menolak wilayahnya dijadikan lokasi pemakaman tersangka bom Boston itu.

Salah-satu penolakan itu muncul dari perjabat di Boston dan Cambridge, tempat tinggal Tsarnaev.

Sebuah laporan menyebutkan, sejumlah pejabat daerah mengatakan mereka tidak diberitahu tentang lokasi penguburan Tsarnaev, meskipun mereka tidak berhak tahu atas informasi itu.

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Joko Irianto @lensaindonesia 12 May, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/12/tpu-muslim-tolak-pemakaman-bom-boston.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment