UpKnowledge: Pengusaha Korban Lapindo Desak Pansus Lumpur Turun Tangan

Tuesday, February 26, 2013

Pengusaha Korban Lapindo Desak Pansus Lumpur Turun Tangan

LENSAINDONESIA.COM: Kecewa karena tidak ada upaya penyelesaian dari PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ), Senin kemarin, puluhan pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Korban Lumpur (GPKL) mendatangi gedung DPRD Sidoarjo.

Meraka mendesak Pansus Lumpur dan BPLS untuk ikut turun tangan terkait penyelesaian ganti rugi Lapindo Brantas senilai Rp 159 Miliar.

Tak sedikit dari pengusaha korban lumpur lapindo ini yang mengeluhkan sikap PT MLJ selaku anak perusahaan Lapindo Brantas yang ditunjuk sebagai lembaga pembayar ganti rugi.

Menurut para pengusaha, hingga kini tidak ada iktikad baik untuk menyelesaikan ganti rugi pengusaha yang terkena korban lumpur tersebut.

"Kami juga korban lumpur dan aset kami lenyap terendam lumpur panas. Kami minta pelunasan ganti rugi, segera direalisasikan," Eko Suparno yang mewakili Pabrik Sepatu PT. Mitra Jaya.

Di hadapan Pansus Lumpur DPRD Sidoarjo, pengusaha yang lain mengakui memang sebagian ganti rugi itu telah dibayar tapi belum keseluruhan.

Katanya, PT. MLJ hanya pandai mengeluarkan janji-janji manis kepada korban lumpur tanpa melakukan proses realisasi pembayaran ganti rugi atas tenggelamnya pabrik dan tempat usaha para pengusaha tersebut.

Sementara itu Ktua Pansus Lumpur DPRD Sidoarjo Emir Firdaus mengatakan, ada sekitar 26 perusahaan yang menuntur pelunasan ini dengan nilai aset yang belum terbayar kurang lebih Rp 200 miliar.

"Ini baru data kasar belum kami validasi, " ujar politisi Fraksi PAN itu.

Para pengusaha itu menurut Emir, sudah kenyang dengan janji-janji dari Lapindo dan meminta pemerintah ikut turun tangan mencarikan dana talangan, bisa lewat APBN atau cara-cara yang lain.

"Pengaduan pengusaha korban lumpur dan nilai aset yang belum terbayar Lapindo ini, akan segera kita laporkan ke Ketua Dewan Pengarah BPLS Joko Kirmanto di Jakarta," terang Emir.@jani

@jani