Sunday, March 24, 2013

Sudah tidak berguna dialog dengan SBY-Boediono

LENSAINDONESIA.COM: Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) dari Petisi 28, Haris Rusly Moti menyatakan, sudah tidak berguna dialog dengan pemerintah dalam menyampaikan kritik dan masukan. Pasalnya, mata hati rezim Pemerintahan SBY-Boediono dan parlemen sudah tidak mau mendengar aspirasi rakyat.

“Mata hati-nya rezim SBY-Boediono dan parlemen telah terkena penyakit ‘katarak’, sehingga pengliatannya terganggu,” ujar Haris Rusly dalam pesan singkatnya kepada LICOM, Minggu (24/03/2013).

Baca juga: Kehormatan dan kewibawaan Presiden SBY wajib dibela dan Direktur Eksekutif Partai Demokrat Masuk Nominasi

Menurut Haris Rusly, ia pun menyampaikannya pesan kepada seluruh
komponen perjuangan untuk mengingat kembali pada sejarah penting, bahwa sejarah bangsa Indonesia adalah sejarahnya keberanian dan pengorbanan para pemuda.

Masih menurut Haris Rusly, pada tahun 1928, pemuda-pemuda dari Jong Java, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Sumatera, dan lainnya berumur antara 20-an tahun sampai 30-an tahun. Namun mereka bisa dan sanggup menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai latar belakang perbedaan suku, agama, kerajaan, bahasa dan adat istiadat. Mereka bersatu dalam ikrar yang terkenal dengan Sumpah Pemuda.

Dikatakan juga, bahwa tahun 1928 para pemuda tersebut mencari dan menemukan persamaan di atas latar belakang perbedaan, untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan adalah syarat bagi terusir penjajahan asing dari bumi Indonesia.

Tahun 1945, pemuda tampil kembali melanjutkan perjuangannya, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pemuda Soekarno, pemuda Hatta, pemuda Soedirman, pemuda Sultan HB 9 dan lainnya telah membuktikan pada sejarah bahwa mereka bisa dan sanggup memerdekakan dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah asing.

Tahun 1965 (lepas dari perbedaan tafsir terhadap peristiwa tersebut), Jenderal Soeharto yang berumur 40-an tahun, dan didukung oleh sejumlah perwira muda militer yang berumur antar 30-40 an tahun, seperti Umar Wira Hadikusuma, Basuki Rahmat, Amir Machmud, M. Yusuf, Soedarmono, Moerdiono, Ali Moertopo, dll. Mereka merupakan para perwira muda yang bisa dan sanggup mengambilalih tanggungjawab politik kenegaraan yang kacau.

Dikabarkan sebelumnya, rencana aksi serentak yang akan dilakukan Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) pada 25 Maret 2013 besok, menuntut untuk meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono turun dan pembentukan pemerintahan transisi. @yuanto

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Ari Purwanto @lensaindonesia 24 Mar, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/24/sudah-tidak-berguna-berdialog-dengan-sby-boediono.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment