LENSAINDONESIA.COM: Kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terus berhembus belakangan ini, membuat para pedagang kebutuhan bahan pokok resah. Pedagang khawatir, rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi jenis premium, dari Rp 4500/liter menjadi Rp 6.500/liter dan solar menjadi Rp 5.500/liter, memicu
lonjakan harga bahan pokok.
Siti Maryam (32), salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramatjati mengatakan, isu kenaikan BBM kini telah memicu kenaikan harga bahan pokok seperti cabai, bawang merah maupun bawang putih. Omzetnya pun saat ini turun sekitar 20 persen.
Baca juga: Golkar lihat pemerintah "maju mundur" naikkan BBM dan Politisi Senayan "tersinggung" BLT rakyat miskin, jawaban kenaikan BBM
"Saya juga bingung kasih harga ke pembeli, karena harga bawang merah dan bawah putih naik dengan kisaran Rp 50.000 per kilogram," kata pedagang asal Solo ini.
Hal senada diutarakan pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Nellys Soekidi. Menurutnya, sebaiknya pemerintah segera memutuskan soal kenaikan harga BBM itu dan tidak membiarkan isu-isu yang tidak jelas
berkembang ke masyarakat. Kalaupun harga BBM diputuskan naik, pedagang tinggal mengikuti kenaikan harga pasar saja.
“Bagi pedagang tidak masalah ada kenaikan BBM. Buat kita yang penting jelas, apakah naik atau tidak. Kalau
tidak jelas kita khawatir ada yang main-main sama harga,” ujar Nellys.
Harga beras untuk jenis IR 3 kini naik dari Rp 6800 menjadi Rp 6900. Kemudian IR 2 naik dari Rp 7000
menjadi Rp 7100. Lalu IR 1 naik dari Rp 7200 menjadi Rp 7300, sedangkan beras jenis super juga berada diatas harga Rp 7400.
“Ya memang ada kenaikan harga beras, tapi bukan karena isu kenaikan harga BBM, tapi karena langkanya pasokan BBM jenis solar,” jelasnya.
Sementara itu Asisten Manajer Unit Pasar Besar (UPB), Pasar Induk Kramat Jati, Sugiyono mengatakan, sejauh ini, isu tersebut belum berpengaruh pada harga sayur mayur dan buah-buahan yang menjadi komoditas utama di pasar Kramat jati. Sebaliknya, beberapa komoditas yang sebelumnya melambung, seperti bawang merah, bawang putih dan cabai merah, mulai kembali normal.
Menurut Sugiyono, pihaknya tetap melihat adanya kemungkinan kenaikan harga komoditas sayur dan buah-buahan jika pemerintah menetapkan kenaikan harga BBM. Hal itu terjadi jika pemerintah memutuskan mengambil opsi kenaikan harga BBM untuk seluruh BBM bersubsidi.
“Karena pasti ada kenaikan untuk transportasi distribusi barang. Tapi kalau pemerintah menerapkan dua harga, sepertinya tidak terlalu berpengaruh,” tandasnya.@winarko
Khairul Fahmi @lensaindonesia 15 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/15/awas-isu-kenaikan-harga-bbm-dipakai-mainkan-harga-sembako.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment