LENSAINDONESIA.COM: Ketua DPR RI Marzuki Alie menuding para anggota DPR yang memprotes pidato pembukaan yang disampaikannya pada sidang Paripurna, Senin (13/05/13) lalu, hanya asal bunyi.
Menurutnya, mereka yang protes itu sudah tiga tahun di DPR. Aneh jika tidak mengerti mekanisme dan substansi pidato paripurna.
Baca juga: Sebelum naikkan BBM, Komisi IX desak pemerintah perbaiki ketenagakerjaan dan Politisi Senayan "tersinggung" BLT rakyat miskin, jawaban kenaikan BBM
“Saya rasa mereka hanya mencari panggung agar dipilih kembali pada pemilu mendatang,” ujar Marzuki di Gedung DPR Jakarta, Rabu (15/05/13).
Pidato pembukaan paripurna, berbeda dengan pidato paripurna penutupan masa sidang. Pidato pembukaan dibuat sebagai respon atas apa yang terjadi dan itu akan ditindaklanjuti oleh alat kelengkapan. Sementara pidato penutupan, kata Marzuki, adalah untuk melaporkan hasil kerja alat-alat kelengkapan DPR.
“Jadi apanya yang melampaui wewenang? Kalau tidak pernah mengikuti pidato pimpinan selama ini jangan asal menuding lah, tidak baik,” tegasnya.
Pidato pembukaan itu, isinya sudah diserahkan ke fraksi-fraksi yang ada di DPR. Mereka diberikan waktu untuk memberikan bantahan atau hal lain terkait naskah pidato. Pimpinan fraksi dan komisi akan dimintai tanggapannya.
Jika selama waktu itu tidak ada bantahan, menurut Marzuki, itu artinya disetujui.
“Itulah mengapa saya bilang mereka hanya cari panggung,” bebernya.
Pimpinan DPR juga adalah salah satu alat kelengkapan di DPR. Artinya, juga bisa mencermati, mengungkapkan harapan, pandangan dan memberikan respon atas kondisi aktual.
Sebelumnya, pembukaan Masa Persidangan IV DPR diwarnai debat antara Ketua DPR Marzuki Alie dan anggota dewan. Debat terjadi setelah Marzuki Alie membacakan pidato mengenai Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pidato itu lantas diprotes oleh sejumlah anggota. Tercatat protes dilontarkan tiga fraksi, yakni Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKS, dan Fraksi Partai Hanura. Fraksi PDI Perjuangan diwakili Maruara Sirait, Fraksi PKS diwakili Ansory Siregar, dan Fraksi Partai Hanura diwakili Erik Satya Wardhana.
Ketiganya meminta Marzuki menarik isi pidato pada halaman 13 itu. Mereka menilai pidato Marzuki seolah menyimpulkan DPR sudah sepakat atas wacana kenaikan harga BBM yang kini tengah digodok pemerintah. Padahal, beberapa fraksi masih pro dan kontra atas wacana itu. Ini kata mereka telah melanggar kewenangan pimpinan.@yuanto
Joko Irianto @lensaindonesia 15 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/15/marzuki-alie-tuding-pemrotes-pidatonya-hanya-asal-bunyi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment