LENSAINDONESIA.COM: Beberapa aktivis gerakan 98 naik pitam setelah mendengar pernyataan salah satu aktivis Majelis Kedaulatan Republik Indonesia (MKRI) Razman Arief Nasution.
Dalam pernyataan di salah satu media cetak nasional, Razman menegaskan bahwa demo yang digalang MKRI tidak memiliki agenda terselubung. Kemudian Razman mengatakan, bahwa gerakan MKRI berbeda dengan gerakan mahasiswa 1998 yang dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu.
Baca juga: Wahab Famred: Razman MKRI aktivis kagetan! dan Aktivis MKRI didesak minta maaf ke Gerakan 98
Menurut sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, sebaiknya elemen 98 menahan diri dan tidak perlu menyikapi statemen Razman secara reaktif.
“Jika disikapi secara reaktif, maka ini akan menjadi kontraproduktif. Bagi saya yang memilih jalan sebagai akademisi mengingatkan kepada kawan-kawan baik MKRI maupun aktivis 98 agar bersinergi dan mulai mengikis arogansinya,” tambah bekas aktivis HMI MPO ini.
Aktivis MKRI tidak perlu membuat kesimpulan sensitif terhadap gerakan 98. Sebaliknya, kawan-kawan 98 juga tidak perlu reaktif.
“Apa yang disebutkan Razman, saya menangkapnya bukan kritik terhadap aktivis gerakan 98-nya tetapi pada adanya pemanfaatan momentum 98 oleh kekuatan lain sehingga arah reformasi tidak bisa dikontrol dan melenceng dari cita-cita reformasi,” jelasnya.
Jadi tidak ada yang keliru pada gerakan 98 karena jasanya sangat besar meruntuhkan rezim korup dan diktator. Yang keliru justru rezim yang memerintah setelah Soeharto sampai SBY saat ini yang tidak mampu menangkap pesan penting visi besar gerakan 98. @ari
Ari Purwanto @lensaindonesia 25 Mar, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/03/24/mkri-jangan-membuat-kesimpulan-sensitif-aktivis-98-jangan-reaktif.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment