Saturday, April 13, 2013

Indonesia jadi target sindikat internasional karena banyak permintaan konsumen

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Gerakan Anti Narkoba Nasional (Gannas) menyinyalir kenapa Indonesia jadi target sindikat Narkoba internasional? Karena banyaknya permintaan konsumen. “Ya, itu artinya banyak pegedarnya dan banyak juga pemakai serta pecandunya,” ujar Sekjend Gannas, Rully Wahyudi saat dihubungi LICOM, Sabtu (13/4/13).

Sementara itu, keempat negara yang dicurigai pihak Bea Cukai dan BNN adalah Belanda, Malaysia, India dan Thailand dan itu juga merupakan bukti adanya bandar internasional di Indonesia.

Baca juga: Belanda-Malaysia-Medan-Jakarta jadi jalur 'Emas' sindikat Narkoba Internasional dan Gannas: Bandar Narkoba 'Hancurkan' Negara dan Rakyat, 'Ngapain' Diberi Grasi

“Adanya pemasok Narkoba dari 4 Negara membuktikan kalau Indonesia sebagai target dan adanya bandar besar atau International di Indonesia. Masalah itu harus dibereskan agar Indonesia bisa bebas Narkoba di tahun 2015,” tegasnya.

Selain itu, Rully menambahkan peredaran Narkoba di Indonesia bisa akan berkurang jika penegak hukum benar-benar berani memeranginya dan penegakan hukum yang adil.

Seperti diketahui sebelumnya, Kepala Kantor Bea Cukai wilayah Jakarta, Hekinus Manao mengatakan dalam kiriman tersebut Bea Cukai Jakarta berhasil menyita narkoba jenis ekstasi dan shabu yang berasal dari luar negeri.  Sebanyak 115 butir ekstasi dari Belanda, dan  shabu sebanyak 757 gram dari Malaysia.

“Untuk saat ini, kita belum temukan pemilik ektasi tersebut. Ya, kalau shabu dari wanita berinisial TT,” ujar J Hekinus Manao dalam keterangan persnya, di kantornya, Jalan Angkasa Pura, Kemayoran Jakarta Pusat.

Menurut Hekinus, pengiriman ektasi itu menggunakan barang berupa fream foto melalui kantor pos di Pasar Baru. Kemudian ditaburi bubuk kopi agar tidak tercium oleh petugas.

“Untuk shabu dibungkus aluminium foil dimasukan ke dalam empat, tabung kompresor kecil yang ditemukan di Bandara Halim Perdanakusuma,” jelasnya.

Sementara itu, apabila dihitung jumlah esktasi tersebut senilai Rp 169 juta. Dan untuk shabu bernilai Rp 1, 135 miliar. @aguslensa.

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Ari Purwanto @lensaindonesia 13 Apr, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/13/indonesia-jadi-target-sindikat-internasional-karena-banyak-permintaan-konsumen.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment