Friday, April 12, 2013

Indonesia ‘tebar pesona’ di “Asia-Pacific Climate Change Adaptation 2013”

LENSAINDONESIA.COM: Institute for Global Environment Strategies (IGES) mengadakan Asia-Pacific Climate Change Adaptation Forum 2013 di Incheon-Korea Selatan pada 18-20 Maret 2013.

Perhelatan itu dilakukan bersama the United Nation Environment Programme (UNEP) melalui Korean Environment Institute (KEI) bekerjasama dengan Korean Adaptation Center for Climate Change (KACCC).

Baca juga: Walikota Perintahkan Dishub Uji Angkutan Berpenumpang dan Sudah Dua Kali Esemka Gagal Uji Emisi

Raldi Hendro Koestoer, Ph.D, APU, Staf Pengajar  Program Magister Ilmu Geografi UI & PSIL UI.
Fo menjelaskan, forum ini memfokuskan pada tema 'Mainstreaming Adaptation into Development' yang terbagi lima subtema. Yakni, Adaptation strategies, Critical and neglected groups, Adaptation in sectors and systems, dan Knowledge management for adaptation.

Kegiatan yang dilakukan forum ini, melakukan pemaparan terhadap temuan-temuan, inovasi dan tantangan terhadap adaptasi perubahan iklim dalam pembangunan suatu negara.

Forum ini diikuti berbagai kalangan dari pemerintah, peneliti, ilmuwan, LSM, akademisi serta individu yang concern terhadap isu terkait perubahan iklim dari berbagai negara di dunia, seperti Jepang, Singapura, India, Cina, Korea Selatan, dan Australia.

Sesuai keadaan Indonesia pada saat ini yang memasuki tahapan Pembangunan Ekonomi Hijau yang  implementasikan dalam bentuk Master Plan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), maka pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Raldi Hendro Koestoer,PhD ikut serta menghadiri serta melakukan pemaparan di forum tersebut.

Paparan yang disampaikan Raldi Hendro Koestoer, bertemakan sinergi program pemerintah dalam Rencana Aksi Nasional Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dengan MP3EI.

Dengan dikeluarkan Peraturan Presiden (PP) No.61 Tahun 2011 tentang RAN-GRK, maka akan cenderung memaksimalkan pemerintah Indonesia dalam menjalankan pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan (Green Economy) yang telah dicanangkan dalam Peraturan Presiden (PP)32 Tahun 2011 tentang MP3EI.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26 % pada tahun 2020 sebagai Business as Usual (BAU) dengan usaha sendiri, dan 41 % apabila mendapat dukungan internasional. Kegiatan inti yang berdampak langsung pada penuruan emisi GRK dan penyerapan GRK, yakni pada sektor Pertanian, Kehutanan & Lahan Gambut, energi & transportasi, industri dan pengelolaan limbah. Target penuruan emisi 26% rata-rata sebesar 0,1536 Gt CO2 dan jika 41% sebesar 0,4378 Gt CO2.

Hasil dari Forum ini akan menjadi masukan dan pertukaran informasi bagi para pengambil keputusan dari tingkat pemerintah, bisnis/swasta dan masyarakat dari berbagai negara dalam segi adapatasi dan tindakan mengatasi perubahan iklim  dalam tantangan pembangunan ekonomi saat ini. @licom

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Joko Irianto @lensaindonesia 12 Apr, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/12/indonesia-tebar-pesona-di-asia-pacific-climate-change-adaptation-2013.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment