LENSAINDONESIA.COM: Para peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA diharapkan bisa percaya pada kemampuan dirinya dan tidak melakukan aksi çontek menyontek. Aksi mencontek dan memberikan bocoran selain tidak mendidik dan melanggar peraturan juga melanggar ketentuan agama.
Demikian dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang, KH. Cholil Dahlan.
Baca juga: Jelang UN, ribuan siswa di Jombang ikuti doa bersama
Menurutnya, mempercayai bocoran saat UN sama dengan tidak mempercayai kemampuan diri sendiri. “Selain itu, percaya bocoran termasuk perbuatan haram dan tercela dalam agama,” ujar dia, Kamis (11/4/2013).
Cholil dahlan menandaskan, pelaku bocoran saat UN adalah pelaku perbuatan dosa menurut islam. “Mencontek dan memberikan bocoran itu sama-sama dosa. Siapapun pelakunya baik itu guru maupun siswa,” katanya.
Dia menambahkan, jika perbutan contek menyontek serta memberikan bocoran tetap dibiarkan terjadi bisa merusak masa depan anak bangsa.
Budaya menyontek jika diteruskan akan membuat mental anak terbiasa berbuat curang untuk mewujudkan tujuannya. “Itu tentu menjadikan anak bermental curang dan berani menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan,” pungkas Dahlan.@syafi’i
Mohammad Ridwan @lensaindonesia 12 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/12/mui-pemberi-dan-penerima-contekan-un-sama-sama-berdosa.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment