UpKnowledge: Sungai Bengawan Solo kembali meluap, 11 nyawa melayang

Saturday, April 13, 2013

Sungai Bengawan Solo kembali meluap, 11 nyawa melayang

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Banjir kembali melanda di kawasan Sungai Bengawan Solo, Jateng dan Jatim. Diperkirakan, 11 orang dan 22.830 rumah menjadi korban dalam insiden ini.

Banjir kali ini menimbulkan kerugian yang besar. Banjir yang terjadi sejak Minggu (7/4) hingga kini masih menggenangi beberapa wilayah di bagian hilir Bangawan Solo seperti Kab Blora, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Kejadian ini mencakup lebih dari 40 kecamatan dan ratusan desa.

“Data sementara tercatat 11 orang meninggal, 22.830 rumah terendam, 7.450 hektar sawah terendan dan infrastruktur lainnya. Kerusakan dan kerugian masih dihitung,” ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB kepada LICOM (12/04/2013).

Sutopo menuturkan 11 orang meninggal dalam kejadian ini. Kesebelas korban ini terdiri dari 5 orang di Ngawi, 4 orang di Bojonegoro, 1 orang di Tuban, dan 1 orang di Gresik. Sebagian besar korban meninggal terseret arus laut.

Berdasarkan informasi Sutopo, dampak banjir terparah terjadi di Kab. Bojonegoro, Prov. Jatim yang menyebabkan 4 meninggal, 11.942 rumah terendam, 11 TK, 29 SD, 6 masjid, 74 mushola, 120.940 jalan terendam banjir. Infrastruktur pertanian pun ikut mati. Diperkirakan 3.820 hektar sawah terendam, 1.499 kambing dan dan 2.523 sapi diungsikan.

Hingga saat ini, Sutopo memperkirakan penyebab utama banjir adalah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama di DAS B Solo. Intensitasi tinggi akibat anomali suhu muka air laut Indonesia di atas normal yaitu 0,7-1,3 derajat Celsius. Ditambah dengan adanya siklon tropis Victoria dan osilasi Madden-Julian maksimum sejak minggu lalu, menyebabkan pasokan uap air di atmosfer melimpah sehingga wilayah Indonesia hujan lebat.@andrian