LENSAINDONESIA.COM: Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melalui Badan Ketahanan Pangan menetapkan 2014 sebagai tahun singkong.
Penetapan sebagai tahun singkong itu, menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI, Ahmad Suryana, sebagai langkah awal dalam menerapkan program nasional gerakan diversifikasi pangan.
Baca juga: Lahan Menyempit, Walikota Malang Galakkan Beras Cerdas dan BPK telah periksa Program Swasembada Daging Sapi di Kementan
“Program diversifikasi pangan ini perlu dilakukan karena kita tidak mungkin hanya menggantungkan kebutuhan karbohidrat pada beras atau nasi. Sebab, potensi makanan yang mengandung karbohidrat di Indonesia ini sangat besar,” jelas Ahmad Suryana, usai menghadiri acara Gerakan Nasional Diversifikasi Pangan di halaman luar Stadion Gajayana Malang, Kamis (11/04/2013).
Dia menjelaskan bahwa produksi beras selama ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, impor beras dikatakan tak mungkin distop. Makanya, masyarakat Indonesia diharap tidak hanya tergantung pada kebutuhan bahan pokok berupa beras saja.
Namun, lanjut dia, bisa mengganti bahan pokok tersebut dengan jagung atau singkong. Makanya, tandas dia, pihaknya terus menggalakkan program diversifikasi pangan pada singkong. Komuditas singkong ini dinilai sangat memungkinkan. Alasannya, potensi singkong di Indonesia sangat besar.
“Seperti kita ketahui, Indonesia ini kaya akan bahan pangan pokok. Tidak hanya beras yang bisa dijadikan bahan pokok. Nilai gizinya cukup tinggi. Misalnya, singkong. Nah, itu perlu digalakkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan sumber karbohidrat,” jelasnya.
Untuk itu, kata dia, pemerintah menggalakkan program makan singkong sebagai pengganti nasi. ''Ini kita lakukan karena meski belum ada penelitian secara ilmiah, banyak masyarakat yang menilai bila makan nasi menyebabakan penyakit tertentu. Untuk itu, masyarakat bisa mengganti nasi dengan singkong,” ujar Ahmad Suryana.
Karena itu, produksi singkong harus digalakkan. Apalagi lahan milik masyarakat untuk ditanami singkong cukup besar. Dia berharap produksi singkong itu tahun 2014 minimal bisa mencapai 20 juta ton tahun.
“Langkah konkrit yang kita lakukan untuk diversifikasi pangan, kita sudah menggalakkan pemberian benih-benih singkong serta pelatihan tentang pola tanamnya yang baik. Sehingga, tiap hektar bisa menghasilkan 35 ton,” pungkasnya.@aji dewa roisky
Mohammad Ridwan @lensaindonesia 11 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/11/kementan-tetapkan-2014-sebagai-tahun-singkong.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment