LENSAINDONESIA.COM: Karyawan PT Tri Abadi Purnama (TAP) di Jl Campurejo Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, siang tadi terlihat sibuk bergotong-royong membersihkan puing–puing pasca terjadi lonsor talud (plengsengan) setinggi 8 meter milik PT Tri Sinar Purnama (TSP) akibat hujan deras, Selasa (09/04/2013) lalu.
Talut tersebu roboh dan menimpa pabrik pengelolaan kayu dan menelan korban sebanyak 8 orang. Dua meningal dunia, satu kritis dan lima luka luka.
Baca juga: Pola Pikir Warga dan Urbanisasi, Kendala Jakarta Atasi Banjir
Korban yang meningal dunia diantaranya Nurhayati dan Suryanto bekerja sebagai sopir forklip dan kenek forlip di PT TSP. Sedangkan Rondiyah, Firti, Wiwit, dan Suryoto (luka ringan) bekerja dibagian presing triplex sedangkan Doni masih kritis dan dirawat di RS Medika Pratama, Ngalian.
“Karyawan kami meningal adalah sopir forlip dan keneknya. Sedangkan kelima karyawan mengalami luka ringan sedangkan satu karyawan mengalami kritis, ucap Sulaiman HRD PT TAP, Kamis (11/04/2013).
PT TAP sudah melaporkan kepada pihak kepolisian bahwa kejadian diakibatkan bencana dari resapan air hujan, talud tidak dapat menampung volume air dari atas.
Kedua PT ini, masih keluarga namun beda owner.
Disingung soal kabar bahwa PT TAP lepas tangan terhadap korban dan selama ini belum mendaftarkan karyawanya ke disnaker, sehingga para karyawan belum mendapatkan santunan dari Jamsostek, Sulaiman membantah isu tersebut.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke pihak-pihak berwajib termasuk Disnakertrans Kendal dan Jamsostek. Perusahaan akan memberi santunan kepada para korban,” kata Sulaiman.
“Itu tidak benar,isu itu dihembuskan dari orang orang yang tidak suka pabrik ini. Disini memang ada serikat pekerja, namun kami tidak mengetahui, ucapnya.
Sementara itu, Muh Doni salah satu karyawan mengalami luka cukup parah harus diaputasi hingga saat ini masih menjalani perawatan di RS Medika Pratama. 0000
“Sebelumnya Doni dirawat di kelas 11, namun karena tidak masimal, akhirnya kami minta dipindah di kelas 1 ruang Dewi sinta 225,” ucap Ny Purnomo, ibunda Doni kepada LICOM.
Diungkapkanna, bagian telinga anaknya terpaksa diamputasi karena membusuk. “Doni beberapa kali muntah darah,” ungkapnya menahan sedih.@yuwana
Mohammad Ridwan @lensaindonesia 12 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/12/pt-tap-janji-santuni-karyawan-korban-longsor-talud.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment