LENSAINDONESIA.COM: Putusnya jembatan Plapar di Desa Caluk, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
mengakibatkan perekonomian warga di Desa Gemaharjo, Tegalombo, Kabupaten Pacitan tersendat.
Baca juga: Lagi, Jembatan di Pacitan Putus Akibat Banjir dan Kerugian akibat putusnya Jembatan Plapar mencapai Rp 25 miliar
Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses utama jalan propinsi yang menghubungkan wilayah Pacitan dengan Ponorogo.
“Tukang sayur yang ke sini (Tegalombo, red) mayoritas orang Ponorogo,” kata salah seorang warga setempat, Udin, Selasa,
(09/04/2013).
Akibatnya, perekonomian warga di perbatasan Pacitan-Ponorogo terputus. “Warga terpaksa langsung ke pasar untuk mendapatkan sayuran. Tapi ya tidak sebagus sayuran dari Ponorogo,” terusnya. Selain sayuran yang terhambat, warga juga mengeluhkan sulinya mencari pasokan daging.
“Selama ini kan penjual mengambil daging dari Ponorogo,” jelasnya.
Warga Tegalombo memang sangat menggantungkan perekonomian mereka di Ponorogo daripada di Pacitan. Sebab, jarak Tegalombo ke Ponorogo lebih dekat dibandingkan Tegalombo ke Pacitan. “Jarak tempuhnya ke Ponorogo hanya satu kilometer. Tapi kalau
ke Pacitan 30 kilometer,” tambahnya.
Akibat sulitnya akses ini, beberapa pedagang terpaksa menaikkan harga sembako rata-rata Rp 500 hingga Rp 1000.
Sementara itu, bukan hanya komoditi sembako dan sayuran yang naik. Putusnya jembatan penghubung Pacitan-Ponorogo juga berdampak pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.
“Biasanya saya beli di SPBU Slahung yang lebih dekat. Tapi karena jembatan putus ya terpaksa harus muter lebih jauh,” kata salah seorang penjual bbm eceran setempat, Murido.
Dia mengaku menaikkan harga dari Rp 5 ribu perliter menjadi Rp 6 ribu perliter. “Solar juga saya naikkan menjadi enam ribu rupiah dari harga semula lima ribu rupiah,” tandasnya.@rachma
Mohammad Ridwan @lensaindonesia 10 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/10/jembatan-plapar-ponorogo-putus-harga-sembako-di-pacitan-naik.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment