Wednesday, April 24, 2013

Merugi, Pertamina batasi kuota BBM bersubsidi - Girilaya Real Groups

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Terbatasnya jumlah solar subsidi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dikarena ada pembatasan penyaluran dari Pertamina Region V Jatim Balinusa. Hal ini disampaikan Asst. Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region V, Eviyanti Rofraida.

Dijelaskan jika Pertamina sengaja memperketat penyaluran solar subsidi. Karen hasil catatan distribusi Januari sampai Maret 2013 sebanyak 485.186 kilo liter. Lebih banyak dari kuotanya penyaluran kwartal pertama 2013 yakni 471.098 kilo liter.

Baca juga: Dari 18 SPBU di Tuban, hanya 2 yang beroperasi dan Jaring investor, Dinas Peternakan Jatim gelar ekspo dan kontes ternak

“Teorinya seperti ikat pinggang kalau terlalu kencang akan sesak nafas. Tapi kalau terlalu kendor juga bisa melorot. Secara berkala kita evaluasi distribusinya. Karena pemerintah sudah menetapkan kuotanya tidak bisa berubah,” jelasnya, Rabu (24/04/2013).

Kondisi ini diperparah adanya Panic Buying akibat issue rencana pemberlakukan harga ganda. Masyarakat membeli solar secara berlebih. Hal ini membuat stok solar subsidi di SPBU cepat habis. Faktor lain yang mempengaruhi adalah profite buying.

Para pengusaha nakal membeli solar subsidi dengan berbagai cara kemudian ditimbun. Lalu dijual dengan harga solar non subsidi. Disparitas harga membuat sejumlah pelaku tegiur melakukan praktek ini. Dan biasanya dalam sehari mencapai ribuan liter.

Faktor ketiga adalah, adanya pengguna kendaraan roda 4 yang seharusnya menggunakan solar non subsidi namun prakteknya tetap membeli solar subsidi.

“Kalau pengawasan BBM subsidi tanggung jawab kita hanya sampai kepada lembaga penyalur. Kalau ada yang nakal pasti kita sangsi. Dan seharusnya Pemkab dan aparat juga ikut melakukan pengawasan sesuai peraturanya,” tegasnya.

Diketahui kuota solar subsidi untuk wilayah Jatim, Bali dan Nusatenggara selama 2013 sebanyak 1.910.563 kilo liter. Jumlah ini lebih sedikit dibanding 2012. Yakni realisasi penyaluran solar subsidi sebanyak 2.082.332 kilo liter.@muhaimin

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Catur Prasetya @lensaindonesia 24 Apr, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/24/merugi-pertamina-batasi-kuota-bbm-bersubsidi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment