UpKnowledge: Astaga! Bapak gauli anak tirinya hingga hamil

Thursday, April 25, 2013

Astaga! Bapak gauli anak tirinya hingga hamil - Girilaya Real Groups

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Sungguh bejat kelakuan Basrowi (50), warga desa Tamperan, Kecamatan Pacitan. Ia tega mengguli HN (18), anak tirinya sendiri hingga hamil 5 bulan.

Kejadian ini terendus saat Ibu korban merasa ada yang aneh pada anaknya.

“Ibu korban curiga melihat perubahan fisik korban,” kata Kabag Humas Polres Pacitan, Wahyu Satrio Nugroho, Kamis, (25/04/2013).

Ibu korban nekad membawa korban ke salah satu fasilitas kesehatan setempat. Hasilnya, korban diketahui hamil lima bulan. Sontak Ibu korban kaget. Dan memaksa korban agar mengatakan siapa lelaki yang telah melakukan hubungan intim dengannya.

“Setelah didesak, akhirnya korban mengaku dipaksa tersangka (ayah tirinya, RED) untuk berhubungan,” terusnya.

Ibu korban yang tidak terima langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Pacitan. Tersangka pun langsung dicokok di rumahnya.

Wahyu menambahkan, kejadian tersebut bermula pasca ibu korban menikah dengan tersangka pada tahun 2004 lalu. Saat itu korban baru berumur 8 tahun.

Empat tahun kemudian, ketika korban berusia 12 tahun dan duduk di kelas 5 Sekolah Dasar, tersangka mulai melirik anak tirinya tersebut.

“Ibunya sehari-hari jualan di pasar. Sehingga tidak selalu berada di rumah sedangkan tersangka hanya bekerja sebagai nelayan,” paparnya.

Bermula dari perintah tersangka pada korban untuk mencabuti ubannya. “Pelaku tidur tengkurap sedangkan korban mencabut ubannya dengan posisi duduk di depan tersangka. Tersangka tidak mampu menahan nafsunya saat melihat paha korban,” ujarnya.

Kemudian korban dipaksa melayani nafsu tersangka. Korban diancam akan dihajar dan dibunuh jika tidak mau melayani syahwat pelaku. “Dan itu terus berlanjut hingga 6 tahun, saat korban sudah duduk di bangku kelas 2 SLTA,” ungkapnya.

Kejadian ini mustahil terendus jika korban tidak hamil. Tersangka pun harus meringkuk di penjara untuk mempertanggungjawabkan kelakuan bejatnya.

“Pelaku akan dijerat dengan pasal 81 ayat 1 dan 2 UU RI no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak di bawah umur dengan hukuman maksimal 15 tahun,” pungkasnya.@rachma