LENSAINDONESIA.COM: Pengamat Politik, M. Fadjroel Rachman mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak terjebak dalam ilusi-ilusi kebebasan yang selalu dikampanyekan oleh barisan mualaf demokrasi atau barisan kedua orde baru (orba).
Hal ini, menurut Fadjroel, pasca runtuhnya rezim Orba dibawa pimpinan Jenderal (Purn) TNI Soeharto, banyak pengikut-pengikut rezim tersebut yang berganti rupa untuk mengkampanyekan sistem demokrasi.
Baca juga: Fadjroel Minta Tersangka Korupsi Tak Berlindung di Balik Tameng Agama
“Ketika rezim Soeharto runtuh, saat itu kita hanya berpikir sampai disitu. Ternyata di dalam kekuasan tidak segampang itu,” ujar Fadjroel dalam diskusi kamisan bertajuk ‘Dengan Kamisan Kami Melawan’ yang digelar Jaringan Solidaritas Keadilan untuk Korban (JSKK) di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (25/04/2013).
Fadjroel menjelaskan, dengan runtuhnya rezim Soeharto ternyata berpengaruh pada berganti bajunya para pengikut yang anti demokrasi menjadi mualaf demokrasi.
“Sayangnya dengan berakhirnya rezim Soeharto. Kita seperti anak baru saja dalam berdemokrasi. Lalu, orang-orang yang anti demokrasi menjadi mualaf demokrasi, kemudian berpura-pura melengkapi dengan lembaga demokrasi,” terangnya menyikapi 303 kali aksi kamisan yang tidak pernah digubris oleh rezim SBY.
Sedangkan, menyikapi banyaknya mualaf demokrasi yang sebenarnya tidak memperjuangkan nilai-nilai demokrasi tetapi mampu memperoleh jabatan-jabatan strategis dalam kehidupan berbangsa, menurut mantan aktivis mahasiswa ITB itu keadaan saat ini lebih buruk dibandingkan masa nabi Muhammad SAW.
“Saat ini kita lebih gila dari zamannya Yesus atau Muhammad,” Pungkas Fadjroel.
@yuanto
Catur Prasetya @lensaindonesia 25 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/25/pengamat-masyarakat-jangan-tertipu-barisan-dengan-ilusi-kebebasan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment