LENSAINDONESIA.COM: Berlarutnya kasus pengoplosan pupuk subsidi di Gresik yang kini ditangani Polda Jatim seakan masih menemui jalan buntu. Pasalnya, pihak Pemprov Jatim yang seharusnya melakukan pengawasan, malah kompak untuk “cuci tangan”.
Jika Gubernur Soekarwo dan Wakilnya Saifullah Yusuf sebagai pembina dan Ketua Harian Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsi Jawa Timur lepas tangan, hal serupa juga diikuti jajaran pejabat di bawahnya.
Baca juga: Serikat Petani Indonesia tuding Gubernur Jatim tak bertanggung jawab dan Petrokimia Gresik Siap Sambut Kedatangan DPR RI
Seperti Kepala Dinas Pertanian Jatim, Wibowo Eko Putro yang menuding persoalan distribusi, kewenangan Disperindag Jatim. Menyikapi itu, Kepala Disperindag Jatim, Budi Setiawan pun malah menunding kesalahan lebih pada pengawasan dari pemkab.
Budi menegaskan, jika Jatim punya tim pengawasan pupuk bersubsidi. Namun, kata dia, kewenangan provinsi hanya ada pada lini satu (produsen) dan dua (distributor). Sementara untuk lini tiga, empat dan sampai kepada konsumen itu sudah wewenang pemerintah kabupaten/kota.
Melihat kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Gresik, kata dia, itu sudah masuk ranah pidana dan urusannya polisi. “Itu sudah urusannya kepolisian dan itu tetep harus dilakukan pengawasan oleh tim pengawasan pupuk,” jelasnya.
Dia kembali menegaskan kalau pihaknya hanya lakukan pendistribusian dari produsen ke distributor. “Produsen ke distributor oke tapi kalau distributor ke retail lalu konsumen itu tugas kabupaten/kota. Pemprov tidak akan menjangkau itu,” terangnya.
Dia menduga kecurangan dilakukan pada lini yang diawasi tim kabupaten/kota, yakni pihak distributor dan retail. “Itu terjadi pada lini ini. Produsen kan nggak mungkin melakukan itu. Hal itu jelas dilakukan lini bawah,” tuturnya.
Budi pun mengaku memang mendengar adanya kasus itu. “Ya saya memang denger itu. Yang jelas lini yang kita pegang tidak ada masalah. Dan kasus itu sudah ditangani polisi,” katanya.
Saat ditanya apakah pengawasan di tingkat kabupaten/kota tidak bagus, dia buru-buru membantahnya. “Sebenarnya pengawasannya sudah bagus. Kan itu hanya terjadi di satu tempat di Gresik. Ada satu orang yang nakal. Ditempat lain kan gak ada. Semuanya sudah berjalan bagus,” tegasnya.
Ia pun mengimbau tim di seluruh kabupaten/kota se-Jatim meningkatkan pengawasan terhadap pupuk bersubsidi. “Sebenarnya pemerintah kan sudah mengawasi distribusi pupuk subidi, tapi malinge kan luwih pinter (malingnya lebih pintar),” tukasnya. @sarifa
Catur Prasetya @lensaindonesia 10 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/10/pupuk-oplosan-dinas-pertanian-dan-disperindag-jatim-kompak-cuci-tangan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment