LENSAINDONESIA.COM: Banyaknya masyarakat yang memilih golput dalam setia moment Pemilu Legislatif (Pileg) di tingkat Jatim, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus melakukan terobosan baru dalam penyelenggaraan pesta demokrasi di tingkat legislatif ini.
Disinyalir, angka golput tersebut lantaran sebagian masyarakat Jatim masih ada yang buta huruf sehingga tidak dapat membaca nama Caleg. Anggota DPRD Jatim, Saut Marisi Siahaan, menyatakan, sekitar 40 persen perempuan di daerah pelosok masih buta huruf sehingga tidak mengenali nama caleg yang dianggap dapat mewakilinya.
Baca juga: Tahun pertama, Nasdem Jatim target nomer satu dan HM Buchori enggan tanggapi rumor pencalonan dirinya sebagai cawagub
"Masyarakat cenderung lebih memilih golput, daripada ribet mencari nama caleg yang dikehendakinya. Bisa juga salah pilih karena namanya sama,” sebutnya, Selasa (9/4/2013).
Politisi Demokrat ini menegaskan caleg pileg dikertas suara tanpa dilampiri foto, maka masyarakat kebingungan memilih caleg yang disenanginya ataupun yang sudah ia kenal tapi tidak hafal wajahnya. Menurutnya, KPU tidak perlu khawatir terjadi pemborosan dana, sebab ukuran foto tiap Caleg dapat dibuat 2×2.
“Jika tiap partai ada 10 caleg, maka 10 partai yang ikut Pileg ukuran kertas suara hanya 50 centimeter," pungkasnya. @Panjichuby_666
Catur Prasetya @lensaindonesia 09 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/09/cegah-tingginya-angka-golput.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment