Sunday, April 7, 2013

Dinas PU Bina Marga Jatim segera pasang belly di sekitar jembatan Plapar

LENSAINDONESIA.COM: Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Madiun Bambang Effianto mengatakan pihaknya telah menerima laporan putusnya Jembatan Plapar di Desa Caluk, Kecamatan Slahung, Ponorogo.

Menurut Bambang, setelah mengunjungi lokasi kejadian, putusnya jembatan utama penghubung Kabupaten Ponorogo-Pacitan itu akibat akibat bencana alam.

Baca juga: Jembatan penghubung Ponorogo-Pacitan putus pasca hujan lebat dan Kerugian akibat putusnya Jembatan Plapar mencapi Rp 25 miliar

“Karena itu dana pembangunan kembali jembatan Plapar akan diambilkan dari dana bencana Provinsi Jawa Timur. Besarnya berapa belum bisa kami perkirakan. Kami akan susun dulu desainnya lagi baru menentukan RAB (Rencana Anggaran Biaya),” kata Bambang, Minggu (07/04/2013).

Soal lamanya pembangunan kembali jembatan Plapar, Bambang memperkirakan bisa memakan waktu hingga satu tahun. Ini dimulai dari pembongkaran jembatan yang telah putus saat ini sampai membuat konstruksi barunya nanti.

Terkait pembangunan cekdam jembatan, Bambang menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo. Sebab kewenangan membangun dam adalah di instansi tersebut. “Kalau sudah dibicarakan, bisa saja kami (Bina Marga) atau BBWS yang membangun cekdam,” katanya.

Dikatakannya, untuk sementara pihaknya akan membangun jembatan darurat berupa jembatan Belly. “Secepatnya dibangun jembatan darurat dari bambu untuk pejalan kaki maupun kendaraan roda dua. Diusahakan juga jembatan darurat dari rangka baja agar roda empat bisa lewat meskipun harus satu demi satu,” imbuh Bambang.

Sementara itu, Kepala Seksi Jalan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Madiun Marijatul Kittijah menambahkan, jembatan Belly akan dipasang setelah jembatan yang runtuh dibongkar.

“Pembongkaran jembatan yang runtuh diperkirakan dua minggu. Sedangkan pemasangan jembatan Belly diperkirakan hanya butuh waktu empat hari,” ucapnya.

Jembatan Belly itu akan dipasang dengan panjang 70 meter, lebih panjang dari bekas jembatan yang runtuh yakni 40 meter.

Sementara ini, warga yang harus melakukan perjalanan dari Pacitan ke Ponorogo atau sebaliknya, harus rela memutar melalui jalur Gemaharjo-Tengger.

Ada juga warga yang terpaksa turun dari kendaraan umum di dekat jembatan dan nekat menerobos sungai di bawah jembatan Plapar. Setelah itu mereka meneruskan perjalanan dengan kendaraan umum lainnya ke arah yang dituju.@arso

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Mohammad Ridwan @lensaindonesia 07 Apr, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/07/dinas-pu-bina-marga-jatim-segera-pasang-belly-di-sekitar-jembatan-plapar.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment