UpKnowledge: Rusia angkat derajat kucing jadi ‘penjaga’ museum

Sunday, April 7, 2013

Rusia angkat derajat kucing jadi ‘penjaga’ museum

LENSAINDONESIA.COM: The Hermitage Museum Rusia di kota Saint Petersburg telah ‘memperkerjakan’ 60 kucing guna menjaga lukisan-lukisan berharga jutaan dolar. Kali ini, pengurus museum agaknya bukan khawatir pada maling, tapi lebih was-was pada tikus-tikus yang acap bersliweran dan mengerat karya lukis yang mahal tersebut.

Diberlakukan sistem ‘shift’ untuk para kucing. Di saat beberapa kucing berjaga dan mengawasi tiap sudut museum, kucing-kucing lainnya harus istirahat dulu. Begitu pula sebaliknya, saat tiba giliran, maka kucing usai istirahat akan bersiaga di sepanjang lorong dan sudut museum. Yang jelas, model ‘shift’ itu dibuat pengurus, para kucing tinggal mengikuti saja. Tanpa bisa protes.

Menurut situs harian ‘Izvestia’, Minggu (7/4/2013), pihak pengelola museum juga menggelar kompetisi menggambar kucing untuk anak sekolah. Kompetisi ini sekaligus membuka pameran kecil karya Theophile-Alexandre Steinlen, seorang pelukis aliran Art Nouveau terkenal yang sangat cinta pada kucing. Kompetisi yang sebenarnya juga menjadi bagian dari ‘Hermitage Cat Day’, sudah digelar sejak 1998. Para pengunjung museum sangat menikmatinya.

Hermitage didirikan pada tahun 1764 dan terkenal karena koleksi para maestro lukis dunia, termasuk Rembrandt, Rubens, Leonardo da Vinci, Titian, Caravaggio dan van Dyck. Tercatat, ada 2,8 juta pengunjung pada tahun 2011, terdata dalam statistik. Meski sebenarnya, tradisi Hermitage untuk kucing pada kenyataannya, lebih tua dari museum. Semula, tradisi itu berasal dari kucing yang dibawa dari Belanda ke Istana Musim Dingin pada awal abad ke-18 oleh Peter Agung.

Kebiasaan itu kemudian diresmikan oleh Catherine Agung, yang, ketika ia mendirikan Hermitage, memindahkan beberapa kucing istana untuk menjaga museum. Para kucing itu merupakan staf tetap, yang memperoleh berbagai kelengkapan, pangkat formal dan tunjangan. (rez)