LENSAINDONESIA.COM: Terkait biaya politik menghadapi Pemilu 2014, untuk bisa duduk lagi menjadi wakil rakyat lagi, ternyata tidak semua politisi di Senayan mau bicara ‘blak-blakan’
Anggota Komisi III DPR-RI, Deding Ishak dari partai Golkar ini, misalnya. Ia enggan ‘blak-blakan’, namun mengakui bahwa biaya politik itu biasanya tergantung keadaan. Deding menegaskan soal biayanya lebih menyesuaikan situasi dan kondisi.
Baca juga: Mau nyaleg? Siapkan dana Rp 1 miliar, Bro! dan Serahkan DCS, Golkar: Menteri Golkar gak Nyaleg pilih fokus kerja
“Kita kan banyaknya bertemu, bersilaturahim,barangkali diperlukan ongkos-ongkos. Paling besar, ya ongkos jarak yang jauh. Kemudian, bantuan, sumbangan bikin masjid, bantuan untuk memberdayakan pemuda dengan beli komputer,” ujar Deding Ishak di Gedung DPR-RI, Jakarta, Selasa (23/04/2013).
Menurut politisi Partai Golkar ini, tindakan itu tidak langsung berkaitan kampanye. Tapi, ia hanya punya rasa tanggung jawab terhadap konstituen. Sebab, kasihan suatu daerah ada sekelompok pemuda yang kreatif dan inovatif, tapi dibiarkan.
“Ada masyarakat yang tidak mampu, tapi minat belajarnya tinggi. Mereka sampaikan kepada saya, apakah bisa bantu? Saya bantu. Saya Dapil Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor. Tahun 2009, di bawah itu (Rp 1 M ),” tandasnya, mengiyakan nilai Rp 1 Miliar.@endang
Catur Prasetya @lensaindonesia 23 Apr, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/23/wakil-rakyat-di-senayan-enggan-blak-blakan-biaya-politik-pemilu-2014.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment