Monday, April 22, 2013

Indonesia mulai optimalkan energy panas bumi

LENSAINDONESIA.COM: Indonesia mulai optimalkan energy panas bumi, hal ini diyakini karena dalam jangka 15 tahun kedepan bensin (BBM) sudah habis. Selain juga dikarenakan Indonesia memiliki 40 persen potensi panas bumi di dunia.

Energy panas bumi itu seharusnya dikembangkan yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang mulai menipis persediannya.

Baca juga: Indonesia pimpin APEC SOM II dan Produk Domestik Bruto hanya capai 50 persen

Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menjelaskan beberapa waktu lalu di Surabaya akan mengembangkan energi panas bumi .

“Saat ini kita akan kembangkan energi panas bumi,” kata Menristek Gusti Muhammad Hatta.
Pemanfaatan energy panas bumi menurutnya masih sangat minim sekali di Indonesia. "sekitar dua persen.

energy panas bumi sendiri diyakini ramah lingkungan. "jika dibandingkan dengan BBM, energy panas bumi lebih ramah lingkungan,” tegasnya.

“Di Indonesia sendiri energy panas bumi saat ini yang dikembangkan sudah ada di di Sulawesi Utara dan Jawa Barat,” paparnya.

Harapannya Pemerintah Indonesia lebih mengoptimalkan potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia. Dirinya mempertegas harusnya panas bumi dikembangkan karena 15 tahun kedepan BBM akan habis.

"Hal itu harus diintensifkan mulai saat ini, karena memang bensin menipis dan 15 tahun lagi sudah habis," pungkasnya.

Hal tersebut terungkap saat Menristek memaparkan pada forum APEC di Surabaya, beberapa waktu lalu, bahwa ada tujuh fokus bidang teknologi di antaranya pertanian dan ketahanan pangan, energi, kesehatan dan obat, ICT, transportasi, pertahanan dan teknologi. Dan energy panas bumi adalah salah satunya pengganti bensin.@dhimasprasaja

 

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Andrian Pratama @lensaindonesia 22 Apr, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/04/22/indonesia-mulai-optimalkan-energy-panas-bumi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment