UpKnowledge: Nazarudin itu koruptor paling sakti, jangan lagi dijadikan ‘kuda troya’

Sunday, April 21, 2013

Nazarudin itu koruptor paling sakti, jangan lagi dijadikan ‘kuda troya’

LENSAINDONESIA.COM: Meski namanya tidak masuk berkas DCS (Daftar Calon Sementara) Bacaleg 2014 yang disetorkan Partai Demokrat ke KPU, politisi I Gede Pasek yang dikenal dekat mantan Ketum PD Anas Urbaningrum ini, ternyata lebih memilih bicara soal sepak terjang politik mantan Bendahara Umum Nazaruddin, yang kini dijebloskan ke tahanan karena kasus korupsi.

Menurut I Gede Pasek, bahwa Nazarudin dalam kancah permainan penegakan hukum menjadi aktor koruptor paling sakti di Indonesia. Faktanya, ia bisa memainkan isu pesanan apa saja untuk menggoyang siapa saja.

“Karena itu wajar bila meski berstatus terpidana, Nazarudin lebih menikmati suasana RS Abdi Waluyo dibandingkan LP Sukamiskin seperti koruptor lainnya,” tegas I Gede Pasek Suardika, yang kini masih Ketua Komisi III DPR-RI dari fraksi Demokrat ini, lewat pesan singkatnya, Minggu (21/04/2013).

Menurut Gede Pasek, hal ini dicermatinya saat rawat inap Nazarudin yang beberapa kali bersamaan dengan istrinya, Neneng di RS Abdi Waluyo. Pasek mensinyalir bebasnya Nazarudin mengatur semuanya itu karena memiliki ‘bargaining’ yang tinggi terhadap kasus yang berbeda.

“Kalau Gayus memang koruptor hebat. Tapi, Nazar jauh lebih sakti. Ketika terpidana korupsi sudah hijrah ke LP Sukamiskin, dia masih menikmati Cipinang plus RS Abdi Waluyo. Herannya semuanya diam,” terang Pasek.

Tidak hanya itu, Nazarudin juga kerap dipakai untuk pengeras suara bila ingin memeriksa siapa pun.

“Cukup dipanggil KPK, lalu selesai pemeriksaan ada ‘doorstop’, maka keluarlah nama-nama tertentu untuk kemudian diperiksa. Tidak peduli masuk akal atau tidak,” sindirnya.

Tidak hanya itu, kalau Irjen Joko Susilo asetnya diburu sampai ke kolong langit, maka kekayaan Nazarudin yang kata pimpinan KPK diduga korupsi melebihi kasus Bank Century itu hanya diamankan saham Garuda saja.

Pasek menambahkan, puluhan mobil, gedung, rumah yang pernah disampaikan Yulianis dengan data-data ternyata tidak tersentuh.

Selanjutnya, Pasek meminta agar penegak hukum jajaran Kemenkumham berlaku adil dan tidak deskriminatif. Ia berharap, Nazarudin tidak dijadikan sebagai ‘kuda troya’ untuk menggilas politisi-politisi yang tidak disuka. @yuanto