UpKnowledge: Serahkan DCS, caleg perempuan Hanura Jatim dandan ala Kartini

Sunday, April 21, 2013

Serahkan DCS, caleg perempuan Hanura Jatim dandan ala Kartini

LENSAINDONESIA.COM: Ada yang berbeda dengan penampilan para calon legislatif (caleg) perempuan dari DPD Partai Hanura Jawa Timur. Mereka mengenakan kostum kebaya lengkap dengan sanggulnya saat mendatangi KPU Jatim untuk menyerahkan daftar calon legislatif sementara (DCS) dalam Pileg 2014, Minggu (21/04/2013).

Para celeg terebut sengaja memakai berbusana tradisional sebab momentum penyerahan DCS bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Usai penyerahan berkas, mereka membagi-bagikan kue dan es krim kepada anggota KPU dan para wartawan yang hadir.

Penyerahan DCS dilakukan langsung oleh Ketua DPD Hanura Jatim, Kuswanto bersama jajaran pengurus harian dan diterima oleh Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Jatim, Agus M. Fauzi.

Kuswanto mengklaim, penyerahan DCS partainya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang, baik jumlah keseluruhan sebesar 100 persen dan partisipasi perempuan sebesar 30 persen.

“Kita memanfaatkan maksimal jumlah caleg yang harus kami isi yaitu 100 orang. Untuk jumlah caleg perempuan juga sudah kami penuhi sebanyak 30 pesen,” katanya saat ditemui LICOM di Kantor KPU Jatim, Jalan Raya Tenggilis, Surabaya.

Hanura juga menarget pencapaian dalam Pileg 2014, baik di Jatim maupun di pusat. “Target yang sudah kami buat di Jatim dan yang sudah diterima pusat itu kosong satu satu plus. Yang penting dapil yang kemarin kosong minimal harus terisi satu. Dan dapil yang terisi satu juga harus bertambah. Itu maksudnya kosong satu satu plus,” jelas dia.

Sementara untuk komposisi DCS Partai Hanura terdiri dari 60 persen kader internal dan 40 persen sisanya dari 10 partai koalisi dan ormas baru bentukan Hary Tanoesudibyo, yakni Perindo.

Parpol koalisi yang bergabung di Hanura diantaranya Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Kedaulatan, Partai Republikan, Partai Peduli Rakyat Nasional, Partai Pemuda Indonesia, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Nasional Republik, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Kongres serta Perindo.@sarifa