UpKnowledge: Ditantang sumpah pocong, Panwas Pilkades Ponorogo ketakutan

Friday, May 24, 2013

Ditantang sumpah pocong, Panwas Pilkades Ponorogo ketakutan

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Warga Desa Ngadirojo Kecamatan Soko, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur patut diacungi jempol. Pasalnya, demi membuktikan kejujuran dan Keadilan, para warga secera terus menerus menggelar unjuk rasa di Kantor Kecamatan setempat.

Bahkan, mereka juga menantang Panitia Pengawas (Panwas) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang berasal dari Unsur Kecamatan, Kepolisian dan Koramil untuk melakukan Sumpah Pocong,Kamis (23/05/2013) kemarin.

Dari hasil pantauan LIcom, Jumat (24/05/2103) ratusan warga Desa Ngadirojo masih menginginkan keadilan. Mereka menilai ada sebuah kecurangan yang dilakukan oleh pihak panwas Pilkades setempat.

Dengan membawa sebuah Pocongan, mereka menantang seluruh panwas untuk sumpah pocong, Tetapi tak satupun anggota Panwas Pilkades yang berani meladeni tantangan maut itu. Meraka semua ketakutan.

Ketua Panwas Pilkades Bambang Windu beserta Kapolsek dan Danramil Sooko, saat dikonfirmasi terkait penolakan sumpah pocong tersebut, dengan kompak menolak. “Biarlah hukum yang berlaku, karena hal itu tidak sesuai hukum yang berlaku,” kilah mereka.

Sementara itu, Supriadi, warga Desa Ngadirojo saat dikonfirmasi dengan polosnnya mengatakan, kalau mereka tidak berani disumpah pocong berarti mereka semua sudah menerima suap dari Pamuji, salah satu calon Kepala Desa (Cakades).

“Saya yakin mereka semua (Panwas-red) berpihak kepada Pamuji, kalau mereka jujur pasti mereka berani melakukan sumpah pocong,” paparnya.

Meski upaya warga Desa Ngadirojo yang meminta dilakukan coblosan ulang mengalami kegagalan, namun mereka tetap menduduki kantor kecamatan dari pagi sampai sore.@arso