Saturday, May 25, 2013

Perancis tarik mundur pasukannya di Mali, was-was tambang uranium diserang

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Perancis, akhirnya memutuskan menarik mundur seluruh pasukannya dari Bamako, ibukota Mali. Pihak Perancis juga mengaku akan menarik sebagian dari 4.000 tentara yang masih berada di sekitar daerah Mali dalam waktu dekat.

Penarikan tentara Perancis ini diduga terjadi setelah markas dan tambang uranium Perancis di Mali menjadi target pasukan pemberontak Islam. Beruntung, serangan para pemberontak dapat dihentikan setelah pemerintah Perancis bekerja sama dengan tentara Nigeria berusaha merebut balik. Sayang, 21 orang menjadi korban dalam operasi tersebut.

Baca juga: Roket Rusia luncurkan satelit telekomunikasi Perancis dan Ibrahimovic masuk nominasi pemain terbaik Liga Perancis

Sejak saat itu, pemerintah Perancis memutuskan untuk menarik mundur pasukan secara bertahap. Pihak pemerintah berencana  mengurangi pasukan per April menjadi 3.800 tentara, September menjadi 2.000 tentara, dan terakhir 1.000 orang di akhir tahun.

Meski pun mundur, Perancis tetap menjaga bekas negara jajahannya itu. Pemerintah Perancis akan memberikan bantuan  pembangunan infrastruktur baru. Diperkirakan, 4 miliar US Dollar akan digelontorkan untuk restrukturisasi negara. Dana ini merupakan dana gabungan dari beragam negara. Selain dana, pihak Perancis juga akan menyerahkan keamanan Mali pada pihak PBB hingga negara berdiri sendiri.

Keberadaan tentara Perancis di Mali berawal setelah negara Mali diserang sekelompok pemberontak Islam yang melakukan ekspansi ke Utara. Dalam waktu singkat, kelompok pemberontak berhasil menguasai seluruh pusat kota seperti Gao, Kidal, dan Timbuktu.

Bahkan, mereka berhasil merebut Bamako, ibukota Mali. Mudahnya para pemberontak merebut kota karena ketidakstabilan pemerintahan Mali pasca kudeta pada Maret 2012.@andrian

alexa ComScore Quantcast Google Analytics NOscript

Andrian Pratama @lensaindonesia 25 May, 2013
enclosure:


-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/25/perancis-tarik-mundur-pasukannya-di-mali-was-was-tambang-uranium-diserang-pemberontak.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment