LENSAINDONESIA.COM: Pasukan kepolisian Swedia meminta masyarakat tenang setelah kejadian pembakaran 20-30 mobil di ibukota Swedia, Stockholm. Kerusuhan mereda pasca kejadian pembakaran dan pengrusakan yang dilakukan sekelompok pemuda bertopeng.
“Ini lebih tenang. Tidak ada batu yang dilemparkan kepada polisi dan pemadam kebakaran. Kami belum mengalami demonstrasi atau pun yang sejenis,” ujar juru bicara kepolisian Stockholm, Kjell Lindgren seperti yang dikutip dari Reuters (25/5/2013).
Baca juga: Lihat potensi, Emirates akan buka jalur penerbangan ke Stockholm dan Kritisi pertemuan Bali, 'Komando' bakal gelar aksi
Meski pun situasi sudah mereda, demonstrasi dan tindak anarkis justru terjadi di luar kota Stockholm. Seorang pemuda bertopeng membakar tiga mobil dan sekolah di Orebro, salah satu kota penting Swedia. Tidak hanya itu saja, pria yang diduga berumur 25 tahun ini berusaha membakar kantor kepolisian.
Selain di Orebro, beberapa mobil juga dibakar sekelompok anak muda di sebuah kota yang berada 200 km dari Tenggara kota Linkoping, Swedia. Para pemuda bertopeng ini juga berusaha membakar sekolah dan TK.
Diduga, seperti yang dikutip dari Reuters, kejadian ini berawal dari tindakan penembakan yang dilakukan kepolisian terhadap pria berumur 63 tahun pada 23 Mei 2013. Polisi terpaksa menembak pria ini, lantaran diserang pelaku dengan pisau. Saat media menginformasikan bahwa pelaku merupakan pria asal Portugis, pihak kepolisian eggan memberikan komentar.
Akibat ketidakinginan polisi mengungkapkan data, beberapa orang melakukan tindakan vandalisme. Ternyata, pemerintah Swedia selama ini memberikan perlakuan berbeda antara masyarakat mayoritas dengan minoritas. Masyarakat minoritas yang umumnya imigran muda mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dan pendidikan. Alhasil, keadaan ini yang diduga menjadi pemicu munculnya tindak vandalisme di Swedia.@andrian
Andrian Pratama @lensaindonesia 25 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/25/kerusuhan-ibukota-swedia-reda-pinggiran-stockholm-jadi-target-kedua.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment