LENSAINDONESIA.COM: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengeluarkan surat edaran wajib mengajar bagi seluruh direksi BUMN yang ada di Indonesia.
Ada sekitar 745 direksi dari 149 BUMN turun ‘gunung’. Mereka masuk sekolah-sekolah SMA/SMK di Indonesia dalam rangka merealisasikan Gerakan Direksi BUMN Mengajar mulai Senin (20/05/2013).
Baca juga: Produksi Semen Indonesia kuasai pasar nasional dan Semen Indonesia dirikan Perguruan Tinggi
Ratusan direksi BUMN yang turun gunung tersebut mendapat tugas menjadi guru untuk membangun spirit, inspirasi dan networking.
“Ya, tujuannya utamanya memang untuk memberikan inspiring bagi para siswa. Memberikan semangat pada mereka untuk menata diri demi meraih prestasi. Apa yang tak mungkin bisa menjadi mungkin,” jelas Direktur SDM PT Semen Indonesia, Bambang Sugeng Syaiful Islam sebelum memberikan pelajaran ‘pengalaman’ di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Malang, Senin siang.
Makanya, saat mengajar, dia menceritakan seluruh pengalaman pribadinya sejak kecil hingga meraih sukses, menjadi direktur di perusahaan yang go internasional itu. Bambang –begitu sapaan akrabnya sehari-hari menceritakan secara rinici perjalanan hidupnya sejak kecil.
“Saya tidak langsung menjadi seperti yang saat ini. Sejak kecil saya selalu pindah-pindah tempat karena bapak saya tentara. Waktu SD, ayah saya meninggal dunia. Biaya untuk pendidikan juga sering nunggak,” tandasnya.
Bahkan, saat sekolah di SMP, dia mengaku harus menjalani perjalanan cukup jauh. Itu karena dia tinggal di Turen bersama keluarganya. Sedangkan sekolahnya di Kota Malang. Begitu juga ketika masuk sekolah di MAN 2 Negeri Malang.
Menurut dia, biaya sekolah sering nunggak berbulan-bulan. Bahkan, dia sempat dibayari Kepala Sekolah SMAN 2 kala itu yang masih teman dekat bapaknya. “Semua penderitaan itu tetap saya jalani dengan penuh semangat. Sehingga saya bisa melanjutkan kuliah dengan berbagai cara,” tuturnya.
Berdasarkan pengalaman itu, dia berharap agar siswa-siswi –terutama yang sekolah di almamaternya yaitu SMAN 2 Malang, tidak mudah patah semangat. Berjuang dan bekerja keras demi mewujudkan impian lewat prestasi-prestasi yang positif.
“Kenapa saya ceritakan semua itu? Ya, karena selain tugas dadakan menjadi guru ini wajib karena menjadi program BUMN, saya ingin adik-adik saya di SMAN 2 ini tidak mudah menyerah. Apalagi hanya karena kondisi orang tua yang tidak mampu,” terangnya.
Mereka harus dimotivasi dan diberi pencerahan agar memiliki semangat untuk berjuang keras. Sebab, masa depan bangsa Indonesia ada di tangan mereka sebagai generasi penerus bangsa. Makanya, tandas dia, program Gerakan BUMN Mengajar ini nanti tidak hanya dilakukan sekali dua kali saja.
Namun, lanjut dia, akan dilakanakan secara berkesinambungan dan terus menerus. Itu pun tidak hanya dilakukan di sekolah tingkat SMA/SMK. Akan tetapi juga diberikan pada siswa-siswi SMP/MTs hingga anak-anak SD/MI negeri maupun swasta.
Karena itu, terang dia, nanti yang turun gunung melakukan tugas mengajar –sebagai guru tamu—di sekolah-sekolah tidak hanya lima direksi di tiap-tiap BUMN. Namun, bisa mencapai 20-25 pejabat di lingkungan BUMN yang bersangkutan. Sehingga, terbentuk networking yang bisa diandalkan. “Itu sesuai dengan surat edaran dari kementerian BUMN,” tandasnya. @aji dewa roisky
Andrian Pratama @lensaindonesia 20 May, 2013
enclosure:
-
Source: http://www.lensaindonesia.com/2013/05/20/ratusan-direksi-bumn-jadi-guru-dadakan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment