UpKnowledge: Fadli Zon: Masyarakat perlu tahu fakta sejarah tragedi 98

Tuesday, May 21, 2013

Fadli Zon: Masyarakat perlu tahu fakta sejarah tragedi 98

LENSAINDONESIA.COM: Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, kejatuhan rezim Orde Baru yang dikomandani oleh Jenderal besar (purn) Suharto tidak luput dari rangkaian krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Krisis moneter tersebut bermula dari Thailand, hingga merembet ke beberapa negara-negara Asia, termasuk didalamnya Indonesia.

“Atas bantuan IMF (International Monetary Fund), krisis moneter Indonesia berkembang menjadi krisis ekonomi dan akhirnya menjadi krisis politik yang berujung pada
huru-hara dan penjarahan,” ujar wakil Ketua umum DPP Partai Gerindra ini, dalam sebuah diskusi dan peluncuran buku bertajuk ‘Politik Huru-Hara Mei 1998′ di
Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (21/05/2013).

Dijelaskan juga oleh Fadli Zon, penembakan mahasiswa Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998 merupakan pemicu utama bagi terjadinya kerusuhan atau pengrusakan dan
penjarahan massa. Trisakti, ujar Fadli, meski sudah lima belas tahun berlalu, dalang kerusuhan belum benar-benar terungkap dengan jelas.

“Selama ini, ingatan kolektif publik dibentuk bahwa penembak mahasiswa Trisakti adalah pasukan misterius atau sniper. Tak banyak yang tahu bahwa pelaku adalah oknum polisi,” ujar mantan anggota MPR periode 1997-1999.

Fadli menilai, perlu adanya pelurusan sejarah terhadap peristiwa berdarah tersebut. Pasalnya, peristiwa Trisakti merupakan titik balik penting dalam sejarah Indonesia
kontemporer. Empat mahasiswa gugur dalam penembakan tersebut menjadi pahlawan reformasi.

“Kendati para pelaku penembakan sudah disidangkan dan dihukum pada tahun 1999. Namun, bukan berarti terpidana tersebut adalah pelaku penembakan. Saya kira perlu ada pelurusan sejarah agar tidak terjadi pengaburan data,” pungkasnya. @yuanto